Cara Menghitung Kebutuhan Aspal – Proyek pengaspalan jalan memang sudah tidak asing lagi bagi kontraktor ataupun pihak tertentu. Dalam prosesnya dibutuhkan rencana anggaran sehingga akan memperlihatkan kebutuhan aspal sesuai dengan panjang jalan. Dengan cara menghitung kebutuhan aspal kalian dapat menyusun anggaran atau RAB sebagai langkah awal pengajuan.
Pastinya kebutuhan aspal per m2 akan berbeda beda untuk tiap lokasi sehingga perlu diperhitungkan secara matang. Kalian dapat menghindari kerugian ataupun pembengkakan dana sehingga proyek bisa berjalan lancar. Sama halnya seperti cara menghitung kebutuhan genteng, akan ada rumus yang digunakan supaya hasilnya tepat.
Kemudian ketika cara menghitung kebutuhan aspal dilakukan secara matang maka pengerjaannya akan lebih terarah. Selain itu aspal yang digunakan memang berbeda beda dimana kadang membingungkan soal perhitungannya. Misalnya cara menghitung kebutuhan aspal cair akan berbeda dengan hotmix, emulsi atau bahkan AC-WC.
Pada dasarnya kalian bisa menggunakan rumus volume karena aspal diperjualbelikan dalam ukuran liter. Dengan memakai tabel berat jenis aspal kalian dapat memperhitungkan sendiri seberapa besar kebutuhan sesuai dengan luasan jalan. Lebih jelasnya mengenai cara menghitung kebutuhan aspal silahkan simak sebagai berikut.
1 Drum Aspal untuk Berapa m2 ?
Pertanyaan yang sering muncul 1 drum aspal untuk berapa m2? Jawabannya akan bergantung kepada jenis aspal yang digunakan serta pengerjaan pada lapangan. Seringkali karena ingin menebalkan jalan kebutuhan aspal akan lebih besar dibandingkan dengan yang tipis. Kemudian kita tidak bisa langsung menebak 1 ton aspal berapa m2, alangkah baiknya lakukan perhitungan secara cermat.
Selain aspal pastinya dibutuhkan camputan lain sehingga akan mempengaruhi kekuatan serta daya tahannya. Pada umumnya untuk jalan provinsi dipakai aspal hotmix dimana memiliki daya tahan jauh lebvih maksimal dibandingkan lainnya.
Cara Menghitung Kebutuhan Aspal
Bagi konsumen memang perhitungan sangat dibutuhkan karena mampu menghindarkan dari over budget ataupun ditipu pihak kontraktor. Apabila mengetahui cara hitungnya maka kalian akan jauh lebih mudah melakukan koreksi ketika biaya yang ditawarkan kontraktor melebihi budget yang seharusnya.
Agar bisa menghitung kebutuhan aspal maka harus dibedakan berdasarkan jenis serta campurannya. Saat ini ada cukup banyak jenis aspal yang dipakai untuk berbagai medan jalan. Oleh karena itu kami akan memberikan beberapa bentuk perhitungan kebutuhan aspal berdasarkan pada jenis maupun volume yang dipakai.
1. Cara Menghitung Kebutuhan Aspal Cair/ Prime Coat
Prime coat adalah lapisan aspal yang berada paling atas dimana dicairkan memakai minyak tanah. Fungsinya adalah untuk mengikat bagian pondasi serta aspal hotmix supaya butirannya tidak akan mudah lepas. Kemudian ketika hujan prime coat akan melindungi sehingga air tidak masuk ke lapisan dalam pondasi sekaligus meminimalisir kerusakan jalan.
Pada umumnya memang prime coat memiliki ketebalan lebih, kemudian per m2 rata rata membutuhkan aspal 0,4 liter hingga maksimal 1,3 liter. Untuk contohnya semisal akan mengaspal jalan selebar 4m dengan total panjang 1km, lalu cara menghitung kebutuhan aspalnya sebagai berikut.
- Panjang = 1km = 1000m
- Lebar = 4m
- Rumus luas = PxL = 1000m x 4m = 4000m
- Volume aspal per m2 = 1liter/m2
- Kebutuhan aspal = 1 x 4000 = 4000liter
2. Cara Menghitung Kebutuhan Aspal Hotmix
Nama spal hotmix memang sudah sering dikenal dimana merupakan pondasi untuk konstruksi jalan. Disebut juga ashpalt concrete base atau AC Base yang terbuat dari beton. Ketebalan minimalnya 5cm dimana memang dikhususkan untuk jalan dengan lalu lintas kendaraan berat. Cara menghitung kebutuhannya sebagai berikut.
- Lebar = 7m
- Panjang = 300m
- Ketebalan AC-BC = 5cm
- Ketebalan AC-WC = 5cm
- Berat jenis hotmix AC-BC =2,27ton/m3
- Berat jenis hotmix AC-WC = 2,25ton/m3
- Volume aspal AC-BC = 300 x 7 x 0,05 x 2,27 = 238,35ton
- Volume aspal AC-WC =300 x 7 x 0,05 x 2,25 = 236,25ton
3. Cara Menghitung Volume Aspal AC-WC
Aspal AC-WC atau disebut sebagai wearing course berguna untuk pengeras pada lapisan teratas ataupun permukaannya. Kemudian ketebalannya kurang lebih harus 4cm supaya mampu menahan beban kendaraan berat sehingga daya tahan permukaannya jauh lebih baik. Untuk menghitung kebutuhan langsung gunakan perhitungan volume.
- Volume = Panjang x Lebar x Tebal x Berat Jenis Aspal
- = 5000 x 5 x 0,04 x 2,3 = 2300ton
4. Perhitungan Kebutuhan Aspal Emulsi
Emulsi adalah campuran dari aspal dan juga air dimana bertujuan supaya molekulnya melayang dalam air sehingga mencapai sifat katalis. Pencampurannya memakai mesin dimana lebih baik digunakan sebelum ikatannya lepas. Perhitunganya menggunakan satuan m2, sebagai contohnya silahkan simak sebagai berikut.
- P = 10km
- L = 5m
- Lapisan = 1,8liter/m2
- Volume = 10.000m x 5m x 1,8 = 90.000
- Kebutuhan aspal = 90.000 : 200 = 450 drum
5. Perhitungan Volume Aspal Tack Coat
Cara selanjutnya adalah menghitung kebutuhan aspal tack coat dimana dipakai sebagai perekat. Penggunaan tack coat antara 0,15-0,5 liter per m2. Memang lapisannya lebih tipis namun daya ikatnya dinilai kuat, untuk menghitung kebutuhannya sangatlah mudah.
- Volume per m2 = 0,5liter/m2
- P = 10km
- L = 5m
- Kebutuhan aspal tack coat = 10.000 x 5 x 0,5 = 25.000liter
6. Perhitungan Volume Aspal Bitumen
Terakhir adalah aspal bitumen dimana memiliki ketahanan terhadap beban sehingga banyak dipakai di jalan tol. Termasuk dalam sapal modifikasi karena sudah ditambahkan bahan khusus untuk meningkatkan kemampuannya. Kemudian untuk menghitungnya silahkan gunakan cara dibawah ini.
- AC-BC = 5,6%
- AC-WC = 6,2%
- Kebutuhan aspal bitumen AC-BC = 5,6% x 81,72ton = 4,57ton
- Kebutuhan aspal bitumen AC-WC = 6,2% x 54ton = 3,35ton
- Totalnya 4,57 + 3,35 = 7,92ton
Pada dasarnya cara menghitung kebutuhan aspal memang akan berbeda bergantung pada jenis apa yang digunakan. Dengan perhitungan yang sudah jelas kalian tinggal mengganti angkanya supaya mendapatkan hasil yang sesuai. Sekian pembahasan dari ahlikuli.com, semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian.