Cara Menghitung Kebutuhan Semen – Semen merupakan salah satu material bangunan yang penting karena digunakan sebagai perekat. Semen mampu memberikan tingat kekerasan yang baik sehingga bangunan akan lebih kokoh dan juga tahan lama.
Penggunaan semen dalam sebuah konstruksi memang harus diimbangi dengan perhitungan yang sesuai. Apabila cara menghitung semen keliru maka biaya akan membengkak atau justru malah mengalami kekurangan material.
[toc]
Seperti CARA MENGHITUNG KEBUTUHAN PASIR, anda perlu memperhatikan ukuran sebuah bangunan agar bisa memperkirakan penggunaan semen. Jenis pekerjaan seperti plesteran, pondasi maupun memasang keramik lantai adalah yang paling sering diperhitungkan.
Cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran, lantai maupun pondasi berbeda beda sesuai dengan standarnya. Biasanya kebutuhan semen dihitung berdasarkan ukuran meter persegi dalam sebuah bangunan.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen Terbaru
Anda juga wajib memperhatikan rumus perhitungan standar SNI untuk kebutuhan semen supaya hasilnya bisa mendekati akurat. Kebutuhan semen akan dihitung per sak yang akan disesuaikan dengan luas sebuah bangunan.
1. Cara Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Plesteran
Pertama adalah cara menghitung kebutuhan semen untuk plesteran, perhatikan pula komposisinya karena mempengaruhi kekuatan bangunan. Sesuai dengan standar SNI untuk satu adukan memiliki komposisi beberapa jenis perbandingan sebagai berikut.
Plesteran 1 PC : 6 PP Tebal 15 mm
Untuk rumah kebanyakan diterapkan ketebalan 15mm atau 1.5cm sesuai aturan SNI 2008. Jadi pekerjaan 1m2 akan membutuhkan semen sebanyak 4.42kg, untuk cara menghitungnya cukup dikalikan dengan luas bangunannya.
Luas dinding | 8 x 3 = 24 m2 |
Kebutuhan semen | 4.42 x 24 = 106.08kg |
Kebutuhan sak semen | 106.08 : 50kg/sak = 2.1216 sak |
Plesteran 1 PC : 5 PP Tebal 15 mm
Kemudian untuk rumah yang lebih besar akan memiliki perbandingan kebutuhan semen lebih banyak. Sesuai dengan standar jika luas 1m2 akan membutuhkan semen sebanyak 5.18 kg, nah tinggal dimasukkan ekdalam rumus perhitungan saja.
Luas dinding | 8 x 3 = 24 m2 |
Kebutuhan semen | 5.18 x 24 = 124.32 kg |
Kebutuhan sak semen | 124.32 : 50Kg = 2,4864 sak |
Plesteran 1 PC : 4 PP Tebal 15 mm
Kemudian untuk jenis bangunan lainnya membutuhkan jumlah semen lebih banyak. Untuk plesteran 1m2 akan butuh semen 6.24kg, sisanya tinggal masukkan kedalam perhitungan untuk mendapatkan kebutuhan totalnya.
Luas dinding | 8 x 3 = 24 m2 |
Kebutuhan semen | 6.24 x 24 = 149.7 kg |
Kebutuhan sak semen | 149.7/50kg = 2.9952 sak |
2. Menghitung Kebutuhan Semen Untuk Pondasi
Kemudian berikutnya adalah cara menghitung untuk kebutuhan pondasi sebuah bangunan. Hal utama yang harus diperhatikan adalah kedalaman, ketebalan dan dimensi dari sebuah pondasi, kami contohkan perhitungan dengan ukuran sebagai berikut.
- Panjang pondasi (6mx 4)+(2.5m x 5)+1.5m = 38m.
- Lebar pondasi 25cm.
- Ketebalan 25cm.
Anda terlebih dahulu harus menghitung volume total pondasi, setelah itu silahkan temukan berat beton. Berikutnya tinggal menghitung materiaal campuran semen untuk mengetahui kebutuhan totalnya.
Volume | 38m x 0.25m x 0.25m = 2.375m³ |
Volume pondasi x berat jenis beton | 2.375m³ x 2.325kg/m³ = 5521.875kg |
Kebutuhan semen | 1/6.5 x 5521.875kg) = 849.5 kg |
Kebutuhan sak semen | 849.5kg/50kg = 16.99 sak |
3. Perhitungan Kebutuhan Semen Untuk Lantai
Anda juga bisa memilih HARGA SEMEN DYNAMIX yang memang dikenal murah dan berkualitas. Sesuai SNI untuk lantai berukuran 1m² membutuhkan semen sebanyak 10kg, lebih jelasnya simak contoh perhitungannya sebagai berikut.
Ukuran lantai | 4m x 3m |
Luas lantai | 4m x 3m =12m² |
Kebutuhan Semen | 12 x 10kg = 120kg |
Kebutuhan sak semen | 120kg/50kg = 2.4 sak |
Cukup mudah bukan cara menghitung kebutuhan semen diatas? Sekian informasi dari Ahlikuli.com, semoga dapat menjadi referensi bagi anda yang akan melakukan pengerjaan plesteran, memasang keramik lantai ataupun membuat pondasi.